like

Kamis, 12 April 2012

Tafsir Ayat Pendidikan


TAFSIR Q.S. AN-NAJM:5-6
Bismillahirohmanirohhim

علمه شديدالقوى  ذومرةفاستوى


Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.
Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.(An-Najm, 5-6)

Tujuan dari Artikel ini, kita akan membahas tentang : subyek pendidikan, nilai-nilai pendidikan, faedah pendidikan, Dengan berdasarkan ayat diatas.
Di bawah ini akan kami jelaskan hal-hal yang berhubungan dengan ketiga hal tersebut.

Subyek Pendidikan
Melihat ayat diatas, bahwasannya subyek dari pada pendidikan menurut pendapat kami adalah
1.       Allah SWT
Secara tidak langsung, bahwasannya Allah SWT sebagai Subyek pendidik yang paling utama, dengan alasan, bahwasannya malaikat jibril tidaklah akan mempunyai jiwa dan fisik yang kuat serta akal yang cerdas tanpa ada yang memberi kemampuan. Sifat seperti itu hanya dimiliki oleh Dzat yang maha sempurna yaitu Allah SWT. Menurut hemat kami, bahwasannya tidaklah mungkin jibril memiliki hal tersebut, sebelum mendapatkan pengajaran terlebih dahulu dari Allah SWT.
2.       Malaikat Jibril
Dengan jelas ayat diatas menyatakan bahwa, malaikat jibril merupakan subyek (perantara) dalam menyampaikan wahyu yang dibawanya dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, dengan dibekali jiwa yang kuat serta akal yang cerdas, sehingga mampu bukan hanya menyampaikan wahyu, tetapi juga mengajarkannya kepada Nabi SAW.
3.       Manusia (Nabi Muhammad)
Rasullullah sebagai subyek pendidik, karena dalam hal ini Rasulullah bertindak sebagai penerima wahyu (Al-Qur’an), sekaligus bertugas untuk menyampaikan petunjuk-petunjuk tersebut, menyucikan dan mengajarkan manusia menuju arah yang benar sesuai dengan Syari’at yang dibawanya, yaitu Islam. Hal ini sesuai dengan  Firman Allah SWT
Artinya: Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,(Al-Mulk, 2)

Maka berilah peringatan, Karena Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka, (Al-Ghosyiah, 21-22)
Sesuai dengan dengan surat Al-Mulk ayat 2 diatas, bahwasannya manusia tidaklah mungkin bisa mengetahui tujuan hidup dan matinya, apa yang harus mereka lakukan disaat mengahadapi ujian yang datang dari Allah, karena ayat diatas ujian masihlah bersifat universal, bisa baik dan buruk. Juga manusia tidaklah akan bisa sempurna amalnya tanpa adanya petunjuk (Al-Qur’an), dan petunjuk itu tidaklah datang kecuali ada yang mengajarkan (menyampaikan), yaitu Muhammad SAW.
Jika kita kembalikan pada surat An-Najm diatas, maka kita bisa melihat ayat sebelumnya yaitu ayat 2-4 :
Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

Bila kita jabarkan lebih lanjut, kewajiban memberi petunjuk, bukan hanya dibebenkan pada Nabi Muhammad SAW, selaku penerima wahyu, tetapi kewajiban tersebut juga berlaku pada seluruh umat Nabi SAW, sebagaimana yang dijelaskan dalam surat At-Taubah 71
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Nilai-nilai Pendidikan
Jika ayat diatas kita kaitkan dengan nilai-nilai pendidikan, maka akan mengandung beberapa hal, yaitu :
1.       Wahyu yang dibawa oleh Jibril (Al-Qur’an), yaitu sebagai pedoman hidup manusia, serta menjadikannya petunjuk dan pelajaran bagi manusia, sehingga manusia bisa menjalankan misinya dengan baik yaitu mengemban amanat Allah SWT sebagai kholifah dimuka bumi. Seperti yang dijelaskan dalam ayat 30 surat Al-Baqarah: Sesungguhnya aku hendaki menjadikan seorang khalifah dimuka bumi, dan surat Hud ayat 61 ;
 .....dèqu &rR±t'r.äN BiÏ`z #${FöÚÇ ru#$óGtè÷Jyt.äOó ùÏŽkp$ ......
Dia (Allah) Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya….

Artinya, manusia yang dijadikan khalifah itu bertugas memakmurkan atau membangun bumi ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh yang menugaskan (Allah) yang telah tertuang dalam Al-Qur’an.
2.       Dengan jiwa yang kuat serta akal yang sehat, manusia akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik, baik secara fertikal maupun horisontal. Dengan mempunyai jiwa dan akal yang cerdas maka akan bisa menghasilkan ilmu, kesucian dan etika, sedangkan dengan kondisi yang kuat, akan menghasilkan jasmani yang terampil. Dengan menggabungkan ketiga unsur tersebut, terciptalah makhluk dwidimensi dalam satu keseimbangan, dunia dan akherat, ilmu dan iman. Itu sebabnya dalam pendidikan islam dikenal istilah adab al-din dan adab al-dunya.
3.       Pelajaran untuk tidak bersifat lemah, bodoh, serta selalu mengkaji ilmu, baik yang berhubungan dengan agama maupun yang berhubungan dengan dunia.
4.       Tidaklah ada batasan ilmu yang dipelajarinya, untuk mencapai keseimbangan yang tersebut diatas.
5.       Dalam penyajian materi pendidikan, peran akal sangatlah penting untuk bisa memahami Al-Qur’an, sehingga manusia merasa berperan dalam menemukan hakikat materi yang disajikan itu sehingga merasa memiliki dan bertanggung jawab untuk membelanya.
6.       Dalam mengajar disarankan untuk saling berhadap-hadapan, karena dengan ini akan mempermudah bagi si murid untuk menerima ilmu.  

Faedah Pendidikan
Faedah pendidikan yang termuat dalam ayat di atas adalah
1.       Manusia harus bersifat optimis, kuat, cerdas dalam menuntut ilmu, serta mengajarkan apa yang telah didapat.
2.       Sebagai subyek pendidik, pengajaran tidaklah terbatas pada hal yang ada atau yang kita miliki, tetapi kita bisa mengajarkan pengetahuan dari orang lain. Misalnya memakai buku panduan, menceritakan kisah-kisah teladan, dan lain-lain.
3.       Tanpa adanya pengajaran atau ilmu yang telah didapat, pada dasarnya manusia sebagai makhluk yang bodoh dan lemah. serta tidak mengetahui mana yang hak dan yang batil.
4.       Kreteria bagi seorang pendidik, tentunya harus memiliki seperti apa yang dimiliki oleh malaikat jibril, yaitu kuat (jiwa dan jasmani) serta memiliki akal yang cerdas, karena sifat tersebut akan mempengaruhi bagi murid yang di didik.
5.       Konsep hidup haruslah sesuai dengan Al-Qur’an, agar bisa menjalankan tugas hidupnya dengan baik, yang sesuai dengan yang menugaskan (Allah).
6.       Tak ada batasan tentang apa yang dipelajari. Semuanya harus berjalan seimbang (lahir dan batin/jasmani dan rohani).

Alhamdulillahirobbil'alamin...
Semoga Bermanfaat dolorr...........

0 komentar: