Bismillahirohmanirrohim...
Ibu
manusia yaitu pasangan/Istri Adam, atau yang Populer kita kenal “Hawa”.
Dalam hal penciptaan masih banyak di kalangan umat Islam, bahkan banyak para
mubaligh/penceramah yang menjelaskan hal itu saat memberikan mauidhoh hasanah
pada walimatul ‘ursy, dan mungkin juga banyak diantara kita yang memahami bahwa
Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Hal ini berdasarkan Quran QS.
An-Nahl:72, menurut pendapat saya sesungguhnya cerita penciptaan Hawa dari
tulang rusuk Adam (Nabi Adam)adalah cerita bohong dan menyesatkan.
Salah
satu hadits yang populer menjelaskan hal ini:
Dan
berkata Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas: Ketika Adam menetap di surga dia
berjalan sendiri, dan ketika ia tidur diciptakanlah Hawa untuk menemaninya dari
bagian tulang rusuknya yang kecil sebelah kiri. Ketika Hawa menjauh, Adam
melihatnya dan berkata: Siapa engkau? Dia berkata: Perempuan yang diciptakan
dari tulang rusukmu dan dijadikanlah tulang rusuk itu bagian dariku.
Dan
ayatnya: QS. An-Nahl:72
“Dan Allah telah membuat untuk kamu istri dari diri
kamu sendiri, dan memberikan kepada kamu dari isteri kamu anak laki-laki
dan anak perempuan, dan memberi rezeki kepada kamu dari barang-barang yang
baik. Lalu apakah mereka beriman kepada barang palsu dan mengafiri nikmat
Allah? ”
juga
terdapat dalam ayat-ayat yang lain: QS. Az-Zumar:6, QS. An-Nisa’:1, QS.
Al-A’raf : 179
Dari
ayat dan atas hadits di atas, banyak yang menganggap bahwa Hawa memang tercipta
dari tulang rusuk Adam.
Benarkah demikian??
Coba
kita buktikan…
Bukti pertama : sebuah Penelitian/Ayat Kauniyah
Di
dalam salah satu tulisan, yang berjudul ”Perempuan dijadikan dari tulang
rusuk ?”, Ustadz H.M. Nur Abdurrahman, menulis :
Menurut
ayat Kawniyah jumlah tulang rusuk laki-laki yang sebelah kanan sama banyak
dengan jumlah yang sebelah kiri. Apabila Siti Hawa dijadikan dari salah satu
tulang rusuk Adam, maka tentu ada satu tulang rusuk Adam yang berkurang di
sebelah kanan atau sebelah kiri, yang akan menurun menjadi warisan anak cucu
Adam.
Jadi
setelah diuji coba dengan ayat Kawniyah, maka gugurlah pendapat yang
menyatakan, perempuan berasal dari tulang rusuk.
Bukti Kedua : Penafsiran kata Anfus
Ayat-ayat
diatas menerangkan bahwa semua orang mempunyai isteri yang diciptakan dari anfus
(diri) mereka (jamaknya kata nafs artinya jiwa atau diri sendiri). Kata nafs
dipakai dalam arti ganda, yang pertama bisa berarti roh, yang kedua
berarti barang dan intinya bukan arti tulang rusuk. Tak
ada mufassir satupun yang menerangkan kata-kata ini berlawanan dengan kodrat,
seperti yang lazim dipakai untuk menafsiri kata-kata ini sehubungan dengan
Adam, yang menafsirkan kata nafs yang seharusnya berarti jiwa
atau diri sendiri, tetapi ditafsirkan tulang rusuk.
Bukti ketiga : Penafsiran min nafsin wahidah [dari
diri yag satu]
Tidak
dipungkiri lagi, bahwasannya Al-Qur’an merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan dalam menggali informasi untuk dijadikan landasan. Tidak bisa hanya
menggambil bukti/menafsirkan satu ayat tanpa melihat keterkaitan dengan
ayat-ayat yang lain:
Untuk
memahami perihal nafs/“diri yang satu” tersebut sebaiknya kita merujuk ke
beberapa ayat sebagai berikut:
1. “Hai sekalian
manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang
satu (nafs wahidah), dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak…”(Qs
Al-Nisaa’:1).
2. “Dia menciptakan kamu
dari seorang jiwa (nafs wahidah) kemudian Dia jadikan daripadanya
istrinya…”(QS,az-Zumar:6).
3. Dan, “Dialah yang
menciptakan kamu dari jiwa yang satu (nafs wahidah) dan daripadanya Dia
menciptakan istrinya…”(QS,Al-A’raf:189).
“Dia
yang telah menciptakan kamu dari “nafs wahidah”, Apakah yang dimaksud
dengan “nafs”? Nafs merupakan substansi manusia, dimana dengan nafs
itulah manusia dapat dikatakan sebagai manusia. Ketika ia hidup di dunia
tersusun dari dua sisi; sisi jasmani dan sisi ruhani (dimensi materi dan
nonmateri) [lihat QS.an-Nur:12] dan sewaktu hidup di alam barzah ia hanya
memiliki sisi ruhani (dimensi nonmateri) saja. Ayat di atas seakan ingin
mengatakan; wahai manusia (lelaki dan perempuan)! kamu sekalian diciptakan dari
substansi yang sama.[ Tafsir Mizan karya Allamah Thaba’thaba’i]
Kemudian
dalam terusan ayat Allah berfirman: “dan daripadanya (“nya”/min kata ganti dari
“nafs wahidah”) Dia menciptakan istrinya..”. dari kata “min” timbullah
beberapa penafsiran yang berbeda. Dalam kaidah bahasa arab kata min
mempunyai beberapa makna diantaranya ba’dhiyyah (bagian) dan jinsiyyah
(jenis)”. Sebagian ulama’ [minoritas] mengartikan min dalam kata minha
adalah “bagian”, mengingat bahwa Hawa tercipta dari bagian Adam, yaitu dari
tulang rusuknya. Dan sebagian mengartikan jinsiyah (jenis) sebagaimana Tuhan
menciptakan Adam dari jenis manusia, maka diciptakanlah pula pasangannya dari
jenisnya Adam, yaitu jenis manusia. Maka bila melihat arti al-qur’an dan
terjemah Indonesia yang disusun oleh Depag RI, terdapat dua penafsiran [lihat
arti pada An-Nisa’:1]
Pada
hakikatnya, ayat di atas ingin menyampaikan bahwa istri Adam tercipta dari
jenis Adam pula, atau dengan kata lain substansi Hawa dan Adam adalah sama. Hal
ini dikuatkan juga oleh ayat-ayat lain seperti dalam surat Rum ayat:21 yang
berbunyi :”Dan dari tanda-tandaNya Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri…” atau dalam surat Al-Nahl ayat: 72 dan ayat lainnya.
Dalam
tafsir Al-Kassyaf jilid ke-2/244 mengartikan kata min sebagai min
bayaniyah dengan argumen bahwa semuanya diciptakan dari jenis yang satu,
yaitu dari “tanah” sebagaimana dijelaskan : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya
ialah Dia menciptakan kamu dari tanah…(Al-Rum:20)
Ustadz
Muhammad Nur Abdurrahman, menulis : jika ditanyakan makna : “man hiya Nafsun
Wahidah wa man huwa Zawjuhaa?”, tentu tidaklah ditujukan kepada
Adam, karena Adam adalah mudzakkar (laki-laki), padahal Nafsun Wahidah adalah
muannats (perempuan), yang merupakan pasangan dari Zawjun mudzakkar.
Sementara
buya HAMKA, ketika menafsirkan ayat yang berbunyi ”… yang telah
menjadikan kamu dari satu diri… (QS.4:1)”, menulis :
“… seluruh manusia itu, laki-laki dan perempuan, di benua manapun mereka
berdiam, dan betapapun warna kulitnya, namun mereka adalah diri yang satu.
Sama-sama berakal, sama-sama menginginkan yang baik dan tidak meyukai yang
buruk. Sama-sama suka kepada yang elok dan tidak suka kepada yang jelek. Oleh
karena itu hendaknya dipandang orang lain itu sebagai diri kita sendiri juga.
Dan meskipun ada manusia yang masyarakatnya telah amat maju dan ada pula yang
masih sangat terbelakang, bukanlah berarti bahwa mereka tidak satu… “ (Tafsir
Al Azhar, Juzu IV, halaman 220-221)
Dengan
demikian, semakin jelaslah, bahwa sesungguhnya perempuan ibarat tulang rusuk,
dan bukan diciptakan dari tulang rusuk. Hal ini juga bermakna Hawa bukan
berasal dari Tulang Rusuk Adam…
Oleh
karena itu, dari zahir ayat ini kita tidak bisa mengambil kesimpulan bahwa Hawa
tercipta dari tulang rusuk nabi Adam, sebagaimana yang disebutkan oleh beberapa
hadis. Selain itu juga ada hadis yang menunjukan proses penciptaan Hawa
terpisah dari penciptaan Adam, dimana seseorang bertanya kepada Imam Baqir
;”wahai imam dari apakah Tuhan menciptakan Hawa? Imam seraya berkata:”Apa
pendapat orang –orang tentang hal ini? ia menjawab : mereka berpendapat bahwa
Hawa diciptakan dari tulang rusuk nabi Adam. Kemudian imam kembali berkata:
“mereka berkata bohong, apakah Tuhan tidak mampu menciptakan Hawa selain dari
tulang rusuk nabi Adam?” dia kembali bertanya: lantas dari apakah Hawa
diciptakan? Beliau menjawab: “Ayahku meriwayatkan dari kakek-kakekku bahwa
Rasul bersabda: Allah SWT mengambil segenggam tanah dan mencampurnya dengan
tangan kanan-Nya, kemudian dari tanah tersebut diciptakanlah Adam, sisa dari
tanah tersebut diciptakanlah Hawa”.[ Tafsir al-Mizan jil:4 hal:151]
Dari
penjelasan di atas dapat diambil konklusi bahwa dari sisi penciptaan lelaki dan
perempuan sama, begitupula dari sisi insaniyah (esensi kemanusiaan) keduanya
sama. Tentu, dari sisi ini tidak dapat dikatakan bahwa lelaki lebih utama dari
perempuan, begitu pula sebaliknya.
Berita Tulang Rusuk….
Bersumber
darimanakah pendapat yang menyatakan bahwa istri Adam [Hawa] tercipta dari
tulang rusuk???
Jawabnya…Selain dari sumber hadits yang telah
tercantum di atas,ide kelahiran Hawa dari Tulang rusuk Adam, menurut Sayyid
Muhammad Rasyid Ridho, timbul dari apa yang termaktub dalam Bible Perjanjian
Lama [Kejadian 21-22]
Perhatikan
Bible berikut ini mengenai diciptakannya Hawa dari tulang rusuk
Kejadian
2:21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN
Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan
daging.
Kejadian 2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Kejadian 2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Perhatikan….. cerita bible diatas begitu lucunya Tuhan
mencuri curi untuk membuat seorang wanita..
Tulis
Rosyid Ridha : “Seandainya tidak tercantum kisah kejadian Adam dan Istrinya
[Hawa] dalam Perjanjian Lama,niscaya pendapat yang mengatakan bahwa perempuan
diciptakan dari tulang rusuk Adam tidak akan pernah terlintas dalam benar
seorang muslim”.[Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah, Vol 2 : 399-400]
Menurut pendapat Penulis..
Menurut
pendapat saya, bahwa tulang rusuk merupakan kiasan kepada seorang perempuan,
sesuai dengan hadits nabi:
–
Qa-la rasu-luLlahi shallLa-hu ‘alayhi wasallam Ishtawshu- bin nisa-i khayran ,
fainnal mar.ata khuliqat min dhal’in , wain a’waju ma- fil dhil’i a’la-hu ,
fain dzhabat taqiymuhu kasratuhu , wain taraktuhu lam yazil a’waju ,
fashtawshu- bin nisa-i (mutafaqqun ‘alayhi),
“berwasiatlah/nasihatilah
kepada perempuan-perempuan kalian dengan kebaikan, sebab mereka diciptakan
bersifat seperti tulang rusuk. Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok
adalah yang paling atas. Jika kalian memaksa/berkeras untuk meluruskannya,
niscaya ia akan patah. Namun jika kalian biarkan, mereka akan senantiasa
bengkok, maka berwasiatlah/nasihatilah dengan kebaikan kepada perempuan-perempuan.”
(H.R. Bukhari&Muslim).
Dalil
di atas, semakin mempertegas bahwa perempuan itu bersifat seperti tulang rusuk,
dan bukan berasal dari tulang rusuk.
Manusia
terdiri atas tiga tataran, jasmani, nafsani dan ruhani. Yang dimaksud dengan “Nafs(un)”
dalam ayat (4:1) adalah tataran nafsani dari Adam, yaitu “diri” atau “jiwa”
Adam. Sehingga Siti Hawa yang diciptakan “min Nafsin Wahidatin” itu adalah
majazi (metaforis). Artinya Siti Hawa itu adalah “belahan jiwa” dari jiwa Adam.
Artinya suami isteri itu seyogianya merupakan satu jiwa.
Syaikh
Muhammad Abduh di dalam pelajaran tafsirnya, yang dicatat oleh muridnya Sayid
Muhammad Rasyid Ridha pada tafsirnya al-Manar, menyatakan pula pendapat bahwa
Hadis mengatakan perempuan terjadi dari tulang rusuk itu, bukanlah benar-banar
tulang rusuk, melainkan suatu kias perumpamaan belaka, sebagai ada juga contoh
demikian di dalam QS. Al-Anbiya’ (21) ayat 27, yang berbunyi : ” Telah
dijadikan manusia itu dari sifat terburu-buru ” (Tafsir Al Azhar, Juzu I, halaman
170).
Hikmah yang bisa diambil…
Penegasan
bahwa kalimat “min nafsin wahidah”/diri yang satu : mengandung makna
bahwa pasangan suami istri hendaknya menyatu sehingga menjadi diri yang satu,
yakni menyatu dalam pikiran dan perasaannya, dalam cita dan harapannya, dalam
gerak dan langkahnya, bahkan juga dalam menatik dan menghembuskan nafasnya. Itu
sebabnya pernikahan dinamai [zauj/zawaj] yang berarti kebersamaan
disamping juga dinamai [nikah] yang berarti penyatuan ruhani dan
jasmani. Suami dinamai Zauj dan istripun juga demikian. ”.[Quraish Shihab.
Tafsir Al-Misbah, Vol 2 : 400]
Alhamdulillahirobbil'Alamin...
Semoga
bermanfaat
7 komentar:
berarti istri istri kita ( anak adam bukan diciptakan dari tulang rusuk suaminya dong yah ?
ijin copas yah brow..
jazakumullah
KALAU SAYA LIHAT ISTILAH DICIPTAKAN DARI DIRI YG SATU,BILA DIKAITKAN DENGAN REPRODUKSI MANUSIA ADALAH "sel telur" DARI SEL TELUR WANITA INI BILA DIBUAHI OLEH SPERMA/INTI SPERMA (TETAP SATU SEL) DAN DARI SEL TELUR YG DIBUAHI INI AKAN MEMBELAH SECARA TERUS-MENERUS MENJADI MANUSIA LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN TERGANTUNG LAKI-LAKI APAKAH AKAN MEMBERIKAN KROMOSOM ATAU y BILA DIBERIKAN KROMOSOM x AKAN MENJADI WANITA(XX) DAN APABILA DIBERIKAN KROMOSOM y(xy) AKAN MENJADI LAKI-LAKI. DAN DARI DIRI YG SATU INI AKAN TERJADI REPRODUKSI ASEXUAL YG DI KENAL DENGAN PATENOGENESIS YG MELAHIRKAN NABI ISA, MELAHIRKAN MADINA PEREMPUAN MELAHIRKAN DIKALA UMURNYA 5TH7BLN,DAN ANAK LAKI-LAKI YG LAHIR DARI PERAWAN DI SULAWESI SELATAN DENGAN TANDA LAHIR TULISAN ARAB,ALLAH,MUHAMMAD DAN JIBRIL.
Saya tidak mau mempersoalkan bagaimana adam dan hawa dicipta. Yang mau saya tanya, mengapa bila anda yakin milyaran manusia berasal dari yang Satu masih ada keraguan berwujud pernyataan bahwa hal yang diimani Kristen masih di luar benar Muslim?
Assalamualaikum wr.wb,
kita lihat firman Allah pada surat yaasiin ayat 77 yg berbunyi,
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani) ,maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
Dengan ayat ini tentu kita bertanya,
-siapakah yg Allah sebutkan sebagai manusia?
apakah keturunan Adam dan Hawa saja?sudah tentu tidak ,karena adam dan hawa juga manusia.
-siapakah penantang yg nyata?
apakah keturunan adam dan hawa saja?sudah tentu tidak ,karena adam dan hawa telah keluar dari surga karena menantang Allah.
sebenarnya dengan ayat ini jelaslah bahwa Adam dan hawa beserta keturunannya diciptakan oleh Allah dari setitik mani.
wassalamualaikum wr.wb,
sayyid
Adam bukan manusia pertama tp khalifah pertama
Posting Komentar