like

Selasa, 20 Maret 2012

Benarkah WANITA yang menyebabkan ADAM diusir dari SURGA?????


Ada pendapat bahkan sering kita mendengar dari Ustadz-ustadz yang mengatakan bahwa ibu manusia "Istri Adam", merupakan penyebab diusirnya bapak manusia "ADAM" dari surga. Dialah yang mendorong Adam untuk memakan buah terlarang, sehingga mereka terusir  dari  surga  dan  menyebabkan penderitaan bagi kita (anak cucunya) di dunia.

Pendapat ini dijadikan sandaran untuk merendahkan  kedudukan kaum  wanita. Berlandaskan peristiwa tersebut, wanita sering dituding sebagai cikal bakal datangnya segala  musibah  yang
terjadi  di  dunia,  baik  pada  orang-orang  dahulu  maupun sekarang.

Apakah benar semua pendapat di atas? Adakah dalam   Islam   dalil   yang   menunjukkan   hal  itu,  atau kebalikannya?

Pendapat  tentang  kaum wanita -seperti "Istri Adam" yang harus bertanggung jawab atas  kesengsaraan  hidup  manusia,  dengan mengatakan bahwa wanita yang menjerurnuskan Adam untuk memakan  buah  terlarang...  dan  seterusnya,  tidak  diragukan lagi adalah pendapat
yang tidak islami.

Sumber pendapat ini ialah Kitabb TAUROT dan Injil dengan segala BAGIAN dan  TAMBAHANnya. 
 Dalam bible kejadian disebutkan:
3:6 Perempuan itu melihat bahwa pohon itu indah, dan buahnya nampaknya enak untuk dimakan. Dan ia berpikir alangkah baiknya jika dia menjadi arif. Sebab itu ia memetik buah pohon itu, lalu memakannya, dan memberi juga kepada suaminya, dan suaminya pun memakannya.
3:7 Segera sesudah makan buah itu, pikiran mereka terbuka dan mereka sadar bahwa mereka telanjang. Sebab itu mereka menutupi tubuh mereka dengan daun ara yang mereka rangkaikan.
3:8 Petang itu mereka mendengar TUHAN Allah berjalan di dalam taman, lalu mereka berdua bersembunyi di antara pohon-pohon supaya tidak dilihat oleh TUHAN.
3:9 Tetapi TUHAN Allah berseru kepada laki-laki itu, “Di manakah engkau?”3:10 Laki-laki itu menjawab, “Saya mendengar Engkau di taman; saya takut, jadi saya bersembunyi karena telanjang.”
3:11 “Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa engkau telanjang?” Allah bertanya. “Apakah engkau makan buah yang Kularang engkau makan itu?”
3:12 Laki-laki itu menjawab, “Perempuan yang Engkau berikan untuk menemani saya, telah memberi buah itu kepada saya, lalu saya memakannya.”
3:13 TUHAN Allah bertanya kepada perempuan itu, “Mengapa kaulakukan itu?” Jawabnya, “Saya ditipu ular, sehingga saya makan buah itu.”
3:14 Sesudah itu TUHAN Allah berkata kepada ular itu, “Engkau akan dihukum karena perbuatanmu itu; dari segala binatang hanya engkau saja yang harus menanggung kutukan ini: Mulai sekarang engkau akan menjalar dengan perutmu, dan makan debu seumur hidupmu.
3:15 Engkau dan perempuan itu akan saling membenci, keturunannya dan keturunanmu akan selalu bermusuhan. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan menggigit tumit mereka.”
3:16 Lalu kata TUHAN kepada perempuan itu, “Aku akan menambah kesakitanmu selagi engkau hamil dan pada waktu engkau melahirkan. Tetapi meskipun demikian, engkau masih tetap berahi kepada suamimu, namun engkau akan tunduk kepadanya.”
3:17 Lalu kata TUHAN kepada laki-laki itu, “Engkau mendengarkan kata-kata istrimu lalu makan buah yang telah Kularang engkau makan. Karena perbuatanmu itu, terkutuklah tanah. Engkau harus bekerja keras seumur hidupmu agar tanah ini bisa menghasilkan cukup makanan bagimu.
3:18 Semak dan duri akan dihasilkan tanah ini bagimu, dan tumbuh-tumbuhan liar akan menjadi makananmu.
3:19 Engkau akan bekerja dengan susah payah dan berkeringat untuk membuat tanah ini menghasilkan sesuatu, sampai engkau kembali kepada tanah, sebab dari tanahlah engkau dibentuk. Engkau dijadikan dari tanah, dan akan kembali ke tanah.”
3:20 Adam menamakan istrinya Hawa, karena perempuan itu menjadi ibu seluruh umat manusia.
3:21 Maka TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk Adam dan istrinya, lalu mengenakan-Nya kepada mereka.
3:22 TUHAN Allah berkata, “Sekarang manusia telah menjadi seperti Kita dan mempunyai pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Jadi perlu dicegah dia makan buah pohon yang memberi hidup, supaya dia jangan hidup untuk selama-lamanya.”
3:23 Maka TUHAN Allah mengusir manusia dari taman Eden dan menyuruhnya mengusahakan tanah yang menjadi asalnya itu.

Ini  merupakan pendapat yang diimani oleh kaum  Yahudi  dan  Nasrani,  serta  sering   menjadi   bahan referensi  bagi  para  pemikir, penyair, dan penulis mereka. Bahkan tidak sedikit (dan ini  sangat  disayangkan)  penulis muslim yang bertaklid buta dengan pendapat tersebut.

Namun,  bagi  orang  yang membaca kisah Adam dalam AL-QUR'AN yang ayat-ayatnya (mengenai kisah tersebut) terhimpun  dalam beberapa  surat,  tidak  akan bertaklid buta seperti itu. Ia
akan menangkap secara jelas fakta-fakta seperti berikut ini.

1. Taklif ilahi untuk tidak memakan buah terlarang itu ditujukan kepada Adam dan Istrinya (bukan Adam saja). Allah berfirman:
  
   "Dan Kami berfirman, 'Hai Adam, diamilah oleh kamu dan
   istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang
   banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah
   kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk
   orang-orang zalim.'" (al-Baqarah: 35)
  
2. Bahwa yang mendorong keduanya dan menyesatkan keduanya dengan tipu daya, bujuk rayu, dan sumpah palsu ialah setan, bukan istrinya,  sebagaimana difirmankan Allah:
  
   "Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan
   dikeluarkan dari keadaan semula ..." (al-Baqarah: 36)
  
   Dalam surat lain terdapat keterangan yang rinci mengenai tipu daya dan bujuk rayu setan:
  
   "Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
   menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup bagi mereka
   yaitu auratnya, dan setan berkata, Tuhan kamu tidak
   melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu
   berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orangyang
   kekal (dalam surga).' Dan dia (setan) bersumpah kepada
   keduanya, 'Sesungguhnya saya termasuk orangyang memberi
   nasihat kepada kamu berdua.' Maka setan membujuk keduanya
   (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya
   telah merasakan buah kayu itu, tampaklah bagi keduanya
   aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
   daun-daun surga. Kemudian Tuhan rnereka menyeru mereka,
   'Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
   berdua?' Keduanya berkata, 'Ya Tuhan kami, kami telah
   menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak
   mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami
   termasuk orang-orangyang merugi.'" (al-A'raf: 20-23)
  
Dalam surat Thaha diceritakan bahwa Adam yang pertama kali diminta pertanggungjawaban tentang pelanggaran itu, bukan Istrinya. Karena itu, peringatan dari Allah tersebutditujukan kepada Adam, sebagai prinsip dan secara khusus.Kekurangan itu dinisbatkan kepada Adam, dan yang dipersalahkan - karena pelanggaran itu - pun adalah Adam.  Meskipun istrinya bersama-sama dengannya ikut melakukan pelanggaran, namun petunjuk ayat-ayat itu mengatakan bahwa peranan istrinya tidak seperti peranan Adam, dan seakan-akan istrinya makan dan melanggar itu karena mengikuti Adam.
  
   Allah berfirman:
  
   "Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu,
   maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati
   padanya kemauan yang kuat. Dan (ingatlah) ketika Kami
   berkata kepada malaikat, 'Sujudlah kamu kepada Adam,' maka
   mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. Maka kami
   berkata, 'Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh
   bagimu dan bagõ istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai
   ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan
   kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan
   didalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu
   tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas
   matahari didalamnya. 'Kemudian setan membisikkan pikiran
   jahat kepadanya (Adam) dengan berkata, 'Hai Adam, maukah
   saya tunjukkan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak
   akan binasa?' Maka keduanya memakan dari buah pohon itu,
   lalu tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah
   keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga,
   dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesalah ia. Kemudian
   Tuhannya memilihnya. Maka dia menerima tobatnya dan
   memberinya petunjuk." (Thaha: 115-122)
  
3. Al-Qur'an telah menegaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah untuk suatu tugas yang sudah ditentukan sebelum diciptakannya. Para malaikat pada waktu itu sangat ingin mengetahui tugas tersebut, bahkan mereka mengira bahwa mereka lebih layak mengemban itu daripada Adam. Hal ini telah disebutkan dalam beberapa ayat surat al-Baqarah yang disebutkan Allah SWT sebelum menyebutkan ayat-ayat yang membicarakan bertempat tinggalnya Adam dalam surga dan memakan buah terlarang

   Firman Allah:
  
   "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
   'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
   bumi.' Mereka berkata, 'Mengapa Engkau hendak menjadikan
   (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
   padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
   bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?' Tuhan
   befirman, 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
   ketahui.' Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda)
   seluruhnya kemudian mengemukakannya kepada para malaikat
   lalu berfirman, 'Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu
   jika kamu memang orang-orang yang benar?' Mereka menjawab,
   'Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari
   apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
   Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.' Allah
   berfirman, 'Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama
   benda ini.' Maka setelah diberitahukannya kepada mereka
   nama-nama benda itu, Allah berfirman, 'Bukankah sudah
   Kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia
   langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
   apa yang kamu sembunyikan?'" (al-Baqarah: 30-33)
  
Disebutkan pula dalam hadits sahih bahwa Adam dan Musa a.s. bertemu di alam gaib. Musa hendak menimpakan kesalahan kepada Adam berkenaan dengan beban yang ditanggung manusia karena kesalahan Adam yang memakan buah terlarang itu (lantas dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi sehingga menanggung beban kehidupan seperti yang mereka alami; penj.) . Kemudian Adam membantah Musa dan mematahkan argumentasinya dengan mengatakan bahwa apa yang terjadi itu sudah merupakan ketentuan ilahi sebelum ia diciptakan, untuk memakmurkan bumi, dan bahwa Musa juga mendapati ketentuan ini tercantum dalam Taurat.
  
 Hadits ini memberikan dua pengertian kepada kita. Pertama, bahwa Musa menghadapkan celaan itu kepada Adam, bukan kepada istrinya. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang disebutkan dalam Taurat (sekarang) bahwa IStrinya yang merayu Adam untuk memakan buah terlarang itu tidak benar. Itu adalah perubahan yang dimasukkan orang ke dalam Taurat.
  
Kedua, bahwa diturunkannya Adam dan anak cucunya ke bumi sudah merupakan ketentuan ilahi dalam takdir-Nya yang luhur dan telah ditulis oleh kalam ilahi dalam Ummul Kitab (Lauh al-Mahfuzh), untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan melalui risalah-Nya di atas planet ini, sebagaimana yang dikehendaki Allah, sedangkan apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi.
  
4. Bahwa surga (jannah), tempat Adam diperintahkan untuk berdiam di dalamnya dan memakan buah-buahannya, kecuali satu pohon, dan disuruh hengkang dari sana karena melanggar larangan (memakan buah tersebut), tidak dapat dipastikan bahwa surga tersebut adalah surga yang disediakan Allah untuk orang-orang muttaqin di akhirat kelak. Surga yang dimaksud belum tentu surga yang di dalamnya Allah menciptakan sesuatu (kenikmatan-kenikmatan) yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dantidak seperti yang terlintas dalam hati manusia.
  
Para ulama berbeda pendapat mengenai "surga" Adam ini, apakah merupakan surga yang dijanjikan kepada orang-orang mukmin sebagai pahala mereka, ataukah sebuah "jannah (taman/kebun) dari kebun-kebun dunia, seperti firman Allah:
  
   "Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekah)
   sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun
   (jannah), ketika mereka bersumpah bahwa mereka
   sungguh-sungguh akan memetik (hasil)-nya di pagi hari."
   (al-Qalam: 17)
  
   Dalam surat lain Allah berfirman:
  
   "Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang
   laki-laki. Kami jadikan bagi seorang diantara keduanya (yang
   kafir) dua buah kebun (jannatain) anggur dan Kami kelilingi
   kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan diantara kedua
   kebun itu Kami buatkan ladang. Kedua buah kebun itu
   menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya
   sedikit pun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua
   kebun itu." (al-Kahfi: 32-33)
  
Ibnul Qayyim menyebutkan kedua pendapat tersebut dengan dalil-dalilnya masing-masing dalam kitabnya Miftahu Daaris Sa'adah. Silakan membacanya siapa yang ingin mengetahui lebih jauh masalah ini. 
untuk menambah wawasan pembaca tentang penciptaan Adam dan surganya Adam, silahkan baca buku "ternyata akherat tidak kekal" karya Agus Musthofa. Wallahu a'lam.

sudah capek ya doloorrrr bacanya.....itu derita low....
pisss pisss pak dee.........

8 komentar:

Unknown mengatakan...

aq mek ngritik jenenge bojone nabi adam pakde....

sak erohku Alqur an tidak pernah menyebutkan siapa nama istri dari Nabi Adam AS....

dan sumber yang mengatakan bahwa nama istri Nabi Adama AS adalah HAWA yaitu bersumber dari Injil Perjanjian Baru.... (kitab kejadian)

piss pisan pakde....heuheuheu

Berbagi Ilmu mengatakan...

oke....sek g golek reverensi, nek g nemokne aku nyerah boy..wkwkwkwkwk

Berbagi Ilmu mengatakan...

he'em..boy...ora nemu reerensi-e.
aku nemokne seng jenengi hawa ternyata dalam injil.
Kejadian 3:20 menyatakan:
"Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup."

nek ngunu tak edit-e maneng lah???wkwkwkwkwkw
suwooooonnnnnnnnn

Allamah Alauddin mengatakan...

copas teko endy mbah ?
wkwkwk............

Anonim mengatakan...

This is a better-quality article as they all are. I make fun of been wonder wide this an eye to some beat now. Its great to receive this info. You are fair and balanced.
1987 Chrysler New Yorker AC Compressor

Berbagi Ilmu mengatakan...

tanks sheena....may be useful

Berbagi Ilmu mengatakan...

jambu...jambu....dijawab piye iki tadz???wkwkwkwkwk

falckotabler mengatakan...

Harrah's Joliet Casino & Racetrack - MjHub
Harrah's Joliet Casino & Racetrack is 춘천 출장안마 located in 경산 출장안마 Joliet, IL and has a market for 사천 출장마사지 any games 청주 출장안마 you want for 속초 출장안마 your next party.