Bismillahirohmanirrohim....
Bukti Kenabian Muhammad Dalam Wedha
Tidak kita pungkiri, memang Nabi Muhammad adalah nabi terakhir sekaligus "Rohmatal lil'alamin" Surat Al-Anbiyaa', ayat 107: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." termasuk rahmat bagi manusia.
naahhhhh doloooorrrrrr....ternyata kenabian Muhammad SAW, bukan saja diterangkan dalam kitab samawi saja, tetapi dalam kitab suci Agama hindu (Wedha) juga menjelaskan kenabian Muhammad SAW loohhhh...
Ayat –ayat hindu yang jelas menyatakan tentang nabi Muhammad
dalam
end typing
Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :
“Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yg berada di lingkungan itu, yg kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dg tanaman semak2x/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil “Musalaman” (perantara kedamaian).”
Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yg naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. Jadi tokoh ini jelas bukan dari golongan Brahmana (pendeta tinggi Hindu), tapi seorang asing.
Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dg istilah : “akkaru” yg artinya : “yg mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. Hal ini merujuk pada perang Ahzab yg mana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yg berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah
Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa Abandu akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yg mendapat pujian. Ini mengarah pada nabi Muhammad yg seorang yatim sejak lahir dan arti kata Muhammad/Ahmad yg berarti yg terpuji, yg akan mengalahkan kepala-suku2x dari suku2x di sekitar Makkah yg berjumlah sekitar 20 suku.
Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :
“Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yg berada di lingkungan itu, yg kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dg tanaman semak2x/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil “Musalaman” (perantara kedamaian).”
Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yg naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. Jadi tokoh ini jelas bukan dari golongan Brahmana (pendeta tinggi Hindu), tapi seorang asing.
Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dg istilah : “akkaru” yg artinya : “yg mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. Hal ini merujuk pada perang Ahzab yg mana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yg berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah
Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa Abandu akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yg mendapat pujian. Ini mengarah pada nabi Muhammad yg seorang yatim sejak lahir dan arti kata Muhammad/Ahmad yg berarti yg terpuji, yg akan mengalahkan kepala-suku2x dari suku2x di sekitar Makkah yg berjumlah sekitar 20 suku.
Kalki memusnahkan patung ( Kalki Avtar )
Dalam versi 2 dan 4 Kalki Purana (bahagian 3, Bab 16) ada menyatakan bahawa:
a. Apabila Kalki menjadi pemerintah, setiap orang akan suka kepadanya. Vedas, agama dan kebenaran terus hidup.
b. Patung-patung dimusnahkan, pemujaan dihentikan.
c. Amalan agama seperti Tanda Tilak (amalan Hindu tanda di dahi) juga tiada kelihatan lagi.[1]
Dalam versi 2 dan 4 Kalki Purana (bahagian 3, Bab 16) ada menyatakan bahawa:
a. Apabila Kalki menjadi pemerintah, setiap orang akan suka kepadanya. Vedas, agama dan kebenaran terus hidup.
b. Patung-patung dimusnahkan, pemujaan dihentikan.
c. Amalan agama seperti Tanda Tilak (amalan Hindu tanda di dahi) juga tiada kelihatan lagi.[1]
Juga pada kisah. Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA
dalam salah satu buku terakhirnya berjudul "KALKY AUTAR" (Petunjuk
Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat
mengagetkan kalangan intelektual Hindu.
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan
ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan
sekaligus mengimani risalah yang dibawa
oleh Rasulullah saw, karena menurutnnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw
adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus
pendeta besar kaum Brahmana mengatakan
bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan
mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam
buku. semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang
ciri-ciri "KALKY AUTAR" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki
oleh Rasulullah Saw.
Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR
diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT
dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata SYANUYIHKAT adalah paduan
dua kata yaitu SYANU artinya ALLAH sedangkan YAHKAT artinya anak laki atau
hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN.
Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya
"ABDULLAH". Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta
artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya "AMINAH".
Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan
nama ibunya MINAH.
Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim
utusan-Nya kedalam sebuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang
Maha Agung) . Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian
di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan
kepadanya wahyu tentang Islam.
Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab
Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda
yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra'
Mi'raj dimana Rasullah mengendarai Buroq.[2]
Sumber bacaan:
[1] http://darulruqiyyah.blogspot.com/2012/03/kisah-nabi-muhammad-telah-terakam-dalam.html
[2] buku “Studi Kritis Pemahaman Islam”
upz....jika ada dolorrrr sekalian yang Non-muslim, mohon jangan tersinggung,
ini bukan lah tentang pelecehan Aqidah siapapun,
tulisan ini adalah bersifat lakum dinukum waliyadiin
bila ada yang merasa keberatan....monggo dibuka kitabe, ojo lali nyeruput kopi disek..hehehehehehe
Alhamdulillahirobbil'alamin
upz....jika ada dolorrrr sekalian yang Non-muslim, mohon jangan tersinggung,
ini bukan lah tentang pelecehan Aqidah siapapun,
tulisan ini adalah bersifat lakum dinukum waliyadiin
bila ada yang merasa keberatan....monggo dibuka kitabe, ojo lali nyeruput kopi disek..hehehehehehe
piss doloooorrr....!!!!
Alhamdulillahirobbil'alamin
0 komentar:
Posting Komentar