Bismillahirohmanirrohim....
BACALAH DAN TULISLAH........!
Sobat...sobit.......sesungguhnya,
menulis adalah 'anak kandung' membaca. Dengan banyak membaca banyak pula hal
yang dapat kita tulis. Ibarat bercocok tanam, membaca adalah proses menanam,
sedangkan menulis adalah buahnya. Kebangetan deh kalo kita nggak ingat dengan
perintah pertama yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya di gua Hira? (QS Al-Alaq
ayat 1-5)
Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajarkan manusia dengan
perantaraan kalam (pena/pulpen). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Iqra’ atau
perintah membaca, adalah kata pertama dari wahyu pertama yang diterima oleh
Nabi Muhammad SAW. Kata ini begitu pentingnya, hingga diulang dua kali dalam
rangkaian wahyu pertama.
Keinginan
manusia untuk menuliskan sesuatu yang ada dalam benaknya adalah fitrah. Sejak
jaman dahulu kala, kegiatan baca tulis sudah berlangsung. Sekitar 4000 tahun
sebelum Masehi, Bangsa Sumeria yang tinggal di lembah Sungai Tigris dan Eufrat
merupakan bangsa yang pertama kali menciptakan tulisan. Bentuk tulisannya segi
tiga seperti paku. Media yang dipake buat nulis bukan kertas (apalagi kertas
print-out komputer) tapi lempengan tanah liat lunak lalu dijemur. Isi naskahnya
pun macam-macam, ada perjanjian bisnis (ingat perintah Allah untuk menuliskan
hutang piutang dalam QS al-Baqarah 282), ada kalender pertanian, ada resep obat
sampai peraturan atau hukum. Wuiihh……..canggih, ya?
Seiring
perkembangan budaya, bangsa lain pun mengenal aktivitas tulis menulis ini.
Karenanya ada tulisan paku dari Bangsa Assyria, goresan naskah Bangsa Hittite,
tulisan Hieroglif dari Bangsa Mesir dan juga guratan serupa dari Bangsa Indian
Aztec, Maya dan Inca di Amrik Selatan dan Tengah. Dan jangan lupa, banyak lho
prasasti (batu bertulis) yang ditemukan para arkeolog di negeri kita. Misalnya
Prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai, Kalimantan; Prasasti Purnawarman dari
Kerajaan Taruma, Jawa Barat; Prasasti Dinoyo dari Jawa Timur, Prasasti Kedukan
Bukit dari Kerajaan Sriwijaya dan masih banyak lagi.... Dari kegiatan tulis
menulis ini, sekarang kita semua menikmati hasilnya yang asyik. Ada buku tulis
berbagai merek dan bentuk, ada disket, ada microfilm, ada e-mail, ada powerbook
dan masih banyak lagi. Semua penemuan alat tulis ini memudahkan dan memanjakan
sohib semua. Nggak kebayang kan kalo bikin catetan sekolah aw (atau, dari bhs.
Arab) kuliah, sobat sobit ngegembol lempengan tanah liat atau batu. Bisa
terseok-seok deh jalannya, emangnya truk pengangkut bahan bangunan? wkwkwkwkwkwk
Sesungguhnya menulis adalah \'anak kandung\'
membaca. Janganlah sobat sobit mengartikan membaca secara sempit. Sesungguhnya,
ia memiliki arti luas. Disini, membaca tidak hanya melibatkan organ tubuh yang
disebut mata (plus kacamata bagi yang udah nggak sempurna). Tetapi terlibat
juga organ telinga dan \'hati\'. Seperti yang terdapat dalam firman Allah
"Dan sesungguhnya Kami
jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah)...." (QS &:179)
Nah, udah tahu
kan ternyata modal membaca nggak cuma mata. Betapa banyak tanda-tanda kekuasaan
Allah yang bisa kita tarik hikmahnya bila kita memanfaatkan mata, telinga dan
hati. Misalnya, keteraturan gerak benda-benda langit menunjukkan, ketaatan pada
hukum Allah akan membawa ketentraman sejak jaman mereka diciptakan sampai nanti
tibanya masa kiamat. Karena mereka patuh kepada Allah, nggak pernah kan terjadi
tawuran, demonstrasi antar benda langit? Disana nggak pernah terjadi saling rusak
karena ingin memamerkan kekuatannya dan ingin menundukkan benda lain. Iya kan?
Makanya,
taatlah kepada aturan Allah, dijamin bahagia.... Sesungguhnya, menulis adalah
\'anak kandung\' membaca. Siapa pun tahu kalo menulis mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan berbicara. Yaitu:
1.
Pesan yang disampaikan
lebih akurat sesuai dengan keinginan si penulis.
2.
Lingkup jangkauannya lebih
luas apalagi jika diedarkan ke seluruh dunia.
3.
Jangka waktu penyampaian
pesan lebih lama sesuai dengan keberadaan si tulisan.
Menyadari
manfaat menulis yang sedemikian besar, sejarah Islam dihiasi oleh aktivitas
tulis menulis yang luar biasa. Karena itulah Khalifah Utsman ra menghimpun dan
membuat standar mushaf al-Qur'an sehingga kaum muslimin di seluruh dunia hingga
hari kiamat dapat membaca kitab sucinya dalam satu versi. Karena itulah Imam
Bukhari merintis penulisan kitab Shahihnya agar kaum muslimin dapat mengetahui
hadits Rasulullah saw. Karena itulah Imam At-Tabari menyusun kitab Sirahnya
agar kaum muslimin meneladani perihidup Nabi Muhammad saw. Dan karena itu pula
Lukman Latahzan menerbitkan Blognya untuk Berbagi Ilmu. xixixixixi (promosi). Pokoknya, kalo mau
diuraian seluruh karya tulis umat Islam, waahh....nggak sanggup, deh!
Ngomong-ngomong, ada lho kegiatan
menulis yang dilaknat oleh Allah. Apa, ya?
"Maka kecelakaan besarlah
bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu
dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh
keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi
mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan
besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan." (QS 2: 79)
Banyak lho
perbuatan menulis yang haram. Pasti deh sohib semua tahu. Yap...segala yang
mengundang kepada perbuatan keji dan mungkar itu haram ditulis. Wah, kalo gitu,
buku itu amat penting dong bagi kehidupan kita. Betul sekali! Seluruh gerak
gerik yang terjadi di alam semesta ini tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh). Baca deh QS:6 ayat 59. Dan khusus buat manusia, dia selalu
berhubungan dengan penulisan dan buku. Buku yang mana tuh? Kelak di Yaumil
Hisab (Hari Perhitungan) seluruh manusia - muslim aw kafir- akan mendapat buku.
Gratis, akurat banget tapi dahsyat. Buku catatan ini akan menentukan tempat
kita, surga or neraka. Biar manteb (pake b), simak kitab al-Qur'an-mu,
lengkapnya di QS 17:71; QS 39:69; QS 45:28-29; QS 50: 16-17; QS 54: 52; QS
69:25; QS 78: 29; QS 84: 7 & 10. Sesungguhnya, menulis adalah 'anak kandung'
membaca. Jadi, banyaklah membaca bacaan yang diridhoi-Nya lalu menuliskannya
biar kamu tambah pinter dan tambah menyebar dakwahnya.
Demikianlah pesan
Iqra’ yang merupakan syarat pertama dan utama bagi keberhasilan
manusia. Berdasarkan hal tersebut, tidaklah mengherankan jika ia menjadi
tuntunan pertama yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia…..
Dan jangan lupa….tinggalkan
komentar untuk Blog ini, biar bisa lebih manfaat.hihihihii
Alhamdulillahhirobbil’alamin……
Sumber bacaan :
1.
Membumikan Al-Qur’an (Quraish Shihab)
2.
Artikel Islami (Mbak Welly)
0 komentar:
Posting Komentar